Bertemu Teman-Teman Penulis dan Editor Buku
Bertemu
penulis yang bukunya pernah saya lihat dan saya beli, rasanya membuat hati ini
dipenuhi bunga-bunga warna-warni yang bermekaran. Ditambah langit biru cerah,
dengan tumpukan awan-awan yang seperti gula-gula kapas putih. Senang. Itu yang
bergelenyar di dalam diri saya.
Hari itu bersama Mbak Kunti. Maunya juga sama
Andhika Rahmadian, yang terus dipaksa ikut, Hahahaha tapi memang nasib kita
yang selalu diberkahi deadline, jadi Dhika nggak bisa ikut. Saya tahu dia
ingin, kelak ada bagianmu kok Dhik, tenang saja.
Dengan
menyeret Mbak Kunti yang lagi semangat menyelesaikan Novel Perdananya, saya
janjian untuk bertemu di Menteng Huis.
Ternyata eh
Ternyata, Menteng Huis itu, tempat saya dan Natalie Spence makan di situ.
Howalaaahhh iki tha jenenge Menteng Huis. Haduuuhh jan ndesone aku iki, ra
weruh daerah Jakarta Pusat, mung wani mblasuk wae. Hahahaha. Pokoke reti lewat
kono.
Seminggu sebelum
acara, Mbak Nana mengontak saya untuk ikut, tetapi saya saat itu jelas takut
diberi Deadline pekerjaan saya. Namun saya ingin ikut. Ingin Dunia kepenulisan
saya meluas lagi, bertemu Penulis kan seperti meluaskan cakrawala sosial kita
juga. Dan apalagi juga bertemu editor buku. Mbak Nana. Beliaulah yang
juga mengeditori buku keroyokan saya “Culun Love Story”.
Saya yang
nekad, dan saat itu Deadline, saya naik motor dari rumah ke Jakarta Pusat dan
butuh waktu 2,5 Jam. Akhirnya sampai, sedikit nyasar, dikiiitt nggak banyak,
karena ngejar Mbak Kunti yang naik kereta, takut dia kenapa-kenapa soalnya
sendirian. Saya melesat buru-buru, dan saat melewati perempatan, Mbak Kunti
melambaikan tangan dengan kalem di pinggir jalan. Untunglah ketemu.
Saya pun
memarkirkan sepeda motor dan segera ke tempat janjian. HEMA Holland Resto. Dan disana
sudah ada: Intan Kirana, Muhammad Mahdy, Hendri, Mbak Mira, dan Mbak Nana. Saya
dan Mbak Kunti segera bergabung. Cynthia pun datang, katanya ia baru dari
tempat kondangan. Lalu kami meleleh dalam obrolan seru. berapi-api, penuh letupan semangat dan ide. Sungguh menyenangkan.
Apalagi Jam
4 Sore, Dodi Prananda pun datang. Dia ikut bergabung. Ngobrol makin seru. Kami berbicara
tentang Branding, Buku yang kami suka dan tidak disangka kok bisa bikin saya
tidak suka, lalu tentang ide yang bisa aja dicomot banyak orang, dengan tegas
saya bilang ide itu mahal, jadi jangan bagi-bagi. Hahahaha
Diawali Mbak
Mira yang pamit pulang, lalu Intan, Mahdy dan Cynthia, lalu Hendri. Saya, Mbak
Kunti, Dodi & Mbak Nana masih bertahan sebentar. Sampai akhirnya kami pun
saling pamit pulang.
Yang tersisa.
. . perasaan bahagia. Saya bisa kenal teman-teman baru, editor buku, saya bisa
share apa yang saya punya, saya juga mendengarkan dunia yang teman-teman perlihatkan.
Rasanya saya mengapung di udara. Waktu seolah tiada. Dan saya. . .
Manusia yang
diselimuti cinta.
Sampai
ketemu lagi yah teman-teman. Saat bertemu nanti, kita ngobrol tentang
karya-karya kita yang berhasil tembus media.
Sabbe Satta
Bhavantu Sukhitatta.
Namaste _/|\_
0 comments: