Curcol & Review Supernova: Gelombang
Hallo Guys Thank you udah mampir ke Blog saya dan Review buku Supernova: Gelombang.
Oiya SERIBU TAHUN MENCINTAIMU, Novel saya akan release maret, 2017 ini. Kisah tentang Cinta yang membara seribu tahun, nggak percaya cinta bisa membara seribu tahun? Cek dan baca deh, pasti kamu jadi percaya. Seribu Tahun Mencintaimu ada di Wattpad dan Storial. Yuk mampir kesana, jangan lupa komen dan voted yah. terima kasih.
Dan Sekarang selamat menikmati Review Supernova: Gelombang.
Review ini, lebih banyak curcol saya akan Buku Supernova: Gelombang yang selesai saya baca. Banyak detil di buku ini yang saya komentari dan Prediksi saya pada Supernova Intelegensi Embun Pagi. Jadi ini sangat Spoiler. Ingat saya sudah memperingatkan, bahwa ini Spoiler. Bila anda belum baca Buku Supernova, jangan baca tulisan saya. Lebih baik baca dulu semua novel Supernova, baru silahkan mampir ikut berspekulasi dengan saya.
Mari
kita mulai perjalanan ini.
Saya selalu suka dengan Sajak pembuka di halaman setelah Daftar Isi. Dee selalu membuat sajak menarik yang mewakili setiap karakter.
Saya selalu suka dengan Sajak pembuka di halaman setelah Daftar Isi. Dee selalu membuat sajak menarik yang mewakili setiap karakter.
Pada
keping 43. Saya sangat terpukau dengan Gio yang masih terus mencari Diva.
Hingga ia bertemu lagi dengan The Man with red Montera, Amaru. Yang menjelaskan
keberadaan Diva, dengan secarik kain dan 4 batu. Itu keren gilak!
Ada
kalimat The Man with red Montera, yang membuat saya waspada: “Tetap
berhati-hati, Senor. Bukan Cuma pemandu yang tepat yang diberikan untuk kalian.
Melainkan, juga musuh-musuh yang tepat.” Dan The Man with red Montera menyuruh
Gio menuju Lembah Urubamba untuk menemui seseorang yang akan membuka
ingatannya. Tunggu, Amaru bilang kalian? ingatan? Jangan-jangan Gio salah satu;
S. Siaaaaal--- adegannya bikin jantungan, Gio hanya ditinggalkan batu dengan
simbol (). Jantung saya berdegup kencang.
Keping
44. Awal saya kaget, loh kok Ichon? Bukannya Alfa yah tokohnya. Kenapa Ichon,
kalau nama panggilan jauh banget dari Alfa. Dan tentu saja saya kontan terbahak
Ichon dari Thomas Alfa Edison, kejutan yang menggelegarkan tawa saya, Dee
memang bisak ajah kalo ngasih nama
Tokoh!
Namun
entah mengapa masa-masa Alfa di Sianjur Mula-Mula alurnya begitu terburu-buru.
Kemunculan Si Jaga Portibi yang magis pada saat upacara Gondang. Lalu mimpi
Alfa terjatuh di tembok batu, dengan gambar simbol yang ia kenal. Dan ada celah
cahaya di atasnya. (*mohon diingat Mimpi Alfa adalah hal paling penting dari
Novel ini)
Lalu
Nai GomGom yang seolah kesurupan, seperti Guru Ramal Harry Potter, Trelawney.
Memberikan pertanda pada Alfa. Dan twisted karakter si Ompung Togu Urat, serta
kejutan Ompung Ronggur Panghutur yang menceritakan siapa Alfa sebenarnya!
Momen
paling besar ketika Alfa duduk di dek kapal, dan bernyanyi bersama Frank Sinaga
dan memilih nama Alfa Sagala. Itu adalah Planting
Alfa, bahwa dia akan pergi ke New York. The City That Never Sleep.
Kepindahan
Alfa ke Jakarta, menjadi loncatan besar. Sayang Dee tidak menceritakan Alfa
yang bergadang dan menikmati kesendiriannya, menulis TTS atau mendentingkan
gitar. Golden Momen ketika kesunyian menjadi sahabat Alfa dan membuat adegan
Alfa jatuh tidur secara tidak sengaja dan bermimpi. Kembali melihat tembok batu
itu dengan lebih jelas, dan Si Jaga Portibi. Di Jakarta pun hanya selintas
lewat saja.
Ketika
dengan mudah, seperti memang sudah ditakdirkan. Saat Eten diperintahkan Ayahnya
bekerja di sana, itu membangkitkan lagi hasrat Alfa akan New York. Eten gentar,
Alfa bertaruh pada dirinya sendiri. Dengan mengajukan diri. Dan Alfa pun
berhasil ke New York.
Dari
sini saya ingat, Formula Hero Journey yang selalu diterapkan Dee di Akar, Petir
dan Partikel. Begitu pula pada Gelombang. Jadi kalau ada yang bilang sama
dengan Partikel, menurut saya itu karena formula alur yang digunakan. Terlebih
lagi secara Karakter, Akar, Petir dan Partikel punya ciri sendiri, satu hal
yang sama, semua karakter ini punya selera humor yang bagus menurut saya.
Perjuangan
Alfa di Hoboken, dan New York. Semua terasa biasa. Tidak ada planting Alfa
jatuh tertidur dan bermimpi, apalagi Si Jaga Portibi tidak muncul. Hanya
sekilas bayangan saja. Tidak ada keanehan yang berarti. Pun di tengah kehidupan
Alfa di New York, tidak ada adegan yang menaikan adrenalin lagi. mulai
dragging.
Dee
tidak memberikan detil info, entah apa saya yang terlewat, bahwa ia akan
bermimpi bila tidur dalam kurun waktu satu jam. Info ini Alfa sebutkan di
Somniverse. Saya mengharapkan informasi ini ada di saat Alfa di Jakarta.
Ada
satu adegan yang saya sukai, momen di mana Alfa bermain gitar di club untuk
memenangkan kompetisi. Dan dia tidak menang, hanya juara favorit. Perasaan Alfa
di adegan ini menjadi acuan saya pada ending review ini. Tentang tidak selamanya kita bisa mendapatkan apa yang kita mau, meski kamu hebat melebihi apapun.
Adrenalin
pun naik kembali ketika Troy dan Carlos memberikan kartu nama untuk hadiah
ulang tahun Alfa. Satu hal yang saya pelajari dari Dee, beliau punya formula
ketika Tokoh Utama bertemu dengan Tokoh Penting lainnya, ia akan menggunakan
satu adegan magis, dan sayangnya adegan di kasih kartu nama oleh Troy dan
Carlos di ultah Alfa sangat biasa sekali. Tidak senampar, ketika Ferre hendak
menolak semua wartawan yang ingin mewawancaranya dan melihat kupu-kupu putih
masuk dari jendela melayang sejenak lalu keluar lagi. Biasanya Dee menggunakan
hal magis itu, seperti di Petir sebelum ketemu Ibu Sati dikira rumahnya, rumah
berhantu.
Ketegangan
kembali naik, ketika Alfa akhirnya bertemu dengan Ishtar. WHAT! Ishtar, Star yang
tetek-nya ditatto sama Bodhi? Isthar Summer.
Cerita
mengalir begitu cepat, Saat bercinta dengan Ishtar, Ingatan Alfa seperti
mengetahui siapa Isthar sebenarnya. Dan Alfa pun bermimpi: ada Ishtar dan Si Jaga
Portibi. Setelah sadar dan ditinggalkan Ishtar. Alfa masuk ke Somniverse.
Gegara ia tertidur 5 Jam, dan itu membuatnya panik. Nicky dan Dr. Collins
membantu Alfa, untuk belajar Lucid Dream. Sebab Alfa shock melihat rekaman
dirinya yang ternyata tubuhnya mencari cara untuk membunuh dirinya sendiri saat
tidur. Hingga Alfa bermimpi, ia mulai menyadari sesuatu, mimpinya sebuah
informasi.
Dan
lagi-lagi, sayang banget ada adegan yang dibuat biasa saja, nggak berkesan,
saat Alfa membeli buku bekas Di Upper East Side. Buku Milam Bardo yang ditulis
Dr. Kalden Sakya. Dari buku itu, Alfa mencoba banyak tehnik agar bisa memahami
mimpinya.
Hingga
Alfa bermimpi lagi, di tempat yang sama tembok yang menjulang tinggi, lalu ada
Si Jaga Portibi dan kapur, Alfa berusaha mencoret tembok dengan kapur. Namun
Alfa kembali terbangun dengan keadaan yang menyakitkan. Dan belum tahu apa arti
Mimpinya. (*Clue-nya di mimpi yaaah diingat) Alfa mendapat penjelasan dari Dr.
Colin, bahwa ada satu kasus Kalden Sakya tidak kembali ke New York. Satu kasus
dimana Kalden Sakya menghilangkan seorang Oneironauts.
Maka Alfa pun menyuruh Carlos untuk mencari tahu keberadaan Kalden Sakya.
Memang
seperti Repetitif, namun Mimpi-Mimpi Alfa mulai berkembang. Paling mengejutkan
Alfa bermimpi di suatu tempat dengan tanah yang berpasir dan berkilau. Ada
beberapa bangunan dengan atap meliuk melayang jauh di atas Alfa. Salah satu bangunan
yang simbolnya begitu akrab Alfa lihat. Meletuplah kata, “Asko.” O-ow! Asko itu
dimensi lain? Dan sepertinya tebakan saya di Partikel tentang portal yang
menuju Dimensi Lain, jangan-jangan ke Asko.
Alfa
pun bertemu dengan seorang Perempuan dengan tubuh tinggi semampai, garis muka
tajam, mengenakan gaun kelabu dengan bagian tepi putih dan bebat kain putih
dipinggang. Dan cara bicaranya seperti pada Surat untuk Akar dan Partikel. Oh
tidaaakk, jangan-jangan ini, DIVA! Dan ya setelah masuk ke Asko kedua kali, Perempuan
itu menjawab, Gugus sebelum kalian. Penjaga Kandi di Asko. Kode nama, Bintang
jatuh! Jreng! Apaaaa gue bilang, ini Divaaa! Alfa masuk kembali ke mimpinya
yang tembok menjulang tinggi, kali ini ia menyadari siapa Si Jaga Portibi, dan
tembok yang berdenyut hidup. Alfa menyadari bahwa tempat tembok itu bernama;
Antarabhava.
Aaakkkk!
Bener-bener, akhirnya sang Supernova muncul di Asko. Sebangunnya Alfa dari
Asko, ia menggambar tentang realitas, semacam penjelas seperti The Man with red
Montera, tetapi dengan bahasa gambar yang dimana ada tangga spiral. Di mana
Asko dan realitas kita adalah dua dunia dalam satu koin. RectoVerso. Dari situ
Alfa sadar, itu bukan mimpi. Tetapi memang Alfa ditakdirkan untuk bisa masuk ke
Asko dan ada sesuatu di sana. Shirata satu kata kunci yang harus Alfa ketahui
dan hanya Kalden Sakya yang tahu.
Lewat
Rodrigo, Alfa tahu keberadaan Kalden Sakya di Tibet. Namun tidak dengan
keberadaan Ishtar. Maka berangkatlah ke Tibet dengan sedikit drama di mana
Nicky pengen ikut, yang bisa saya tebak sejak menawarkan pelukan, Nicky ngebet
sama Alfa. Dan diperkuat perkataan Carlos.
Di
Tibet, Alfa dipandu oleh Pemba-la, orang yang sanagat Alfa percaya. Ia mulai mencari
keberadaan Kalden Sakya. Hingga Alfa putus asa dan saat makan di sebuah kedai.
Ini momen magis! Karena sang pemilik kedai memberikan semangkuk Mie. Alfa
bingung dan memanggil si pemilik kedai, dan Alfa bilang tidak pesen mie. Si
pemilik kedai pun mengatakan Alfa sering memesan makanan ini, Alfa ngeyel bilang belum pernah ke kedai ini.
Si pemilik kedai mengucapkan kata, “Ah you Forget. It’s ok. Eat. No pay.” Ini
plantiiingg pasti bakal ada yang lebih jeder
lagi deh pasti!
Saat
hendak belanja alat musik. Alfa dicopet, bukan dompetnya tetapi carik kain yang
menyimpan 4 batu! Alfa terkejut. Ia mengejar, namun udara tipis Tibet tidak
bisa membuatnya lincah berlari dan Alfa terengah-engah. Memasuki sebuah lorong
tinggi dan bau kotoran, hanya ada celah di atas kepala Alfa dengan cahaya
matahari menyorot. Sialan logis banget adegan ini, Dee bener-bener deh gemes
saya! Alfa tersadar saat ia merasakan sesuatu di kantung seharusnya carik kain
berisi batu itu. Saat ia merogoh kantungnya, ada kapur di sana. Deng! Nah kan
apa hayo ini!
Alfa
tersadar, pada tembok ada tiga coretan kapur, sama yang ada di dalam Mimpi yang
selalu menghantuinya. Dan Alfa melihat celah atas yang dimasuki cahaya
matahari, lalu di depan pintu tak terduga Alfa menemukan simbol lingkaran
dengan cuatan ombak di tengah yang berwarna orange. Alfa masuk dan disambut
pencopet cilik yang mengambil batu-batunya. Dan di sana Kalden Sakya menyambut
Alfa.
Yang
paling mengerikan adalah, Kalden Sakya berkata, bahwa lorong tembok tinggi,
lalu kapur dan simbol di depan pintu adalah semua permintaan Alfa. Alfa sudah
merancang kehidupannya sebagai Alfa Sagala—dari ia lahir sampai ia berdiri di
depan Kalden Sakya—di kehidupan sebelumnya. Mimpi-mimpi tentang tembok itu dari
kecil hingga besar adalah petunjuk akhir menuju Kalden.
Sungguh
saya shock! Apalagi Kalden Sakya mengatakan tentang Tulpa: batu-batu yang
dibawa Alfa, Gugus yang memancar untuk mengenali gugus lain. Tulpa yang selalu
menemani bila Alfa reinkarnasi, berganti tubuh dan Si Jaga Portibi adalah Tulpa
yang selalu menemani Alfa.
Lalu
ada Harbinger/Peretas, Infiltrant, dan Savara. Kalden Sakya menjelaskan
semuanya, betapa dunia realitas sekarang, adalah penjara, dan beruntung mereka
yang amnesia. Bagi Kalden Sakya menjadi Infiltran adalah kutukan. Bila ia kaum
Amnesia, ia bisa jatuh cinta pada Bumi berkali-kali. Dan Alfa adalah kaum
Amnesia, yang saya yakin Bodhi, Elektra, dan Zarah adalah kaum Amnesia. Dan
mereka punya rencana besar ketika mereka ingat satu sama lain.
Infiltrant
adalah mereka yang tetap menyambung informasi untuk Kaum Amnesia. Informasi
agar mereka ingat siapa mereka sebenarnya dan ada rencana besar yang akan
mereka lakukan. Lalu Savara, kaum yang menyamar dengan sikap baik dan nampak
tersamarkan kejahatannya, yang tujuannya untuk membunuh kaum Amnesia. Agar
gagal dalam mewujudkan rencana mereka.
Namun
misi belum kelar, Captain! Kalden pun mengajak Alfa ke pondoknya tempat ia
retreat. Menyuruh Alfa kembali ke Asko dan ia bisa membantu Alfa bertahan lama
di Asko dengan Shirata yang dibutuhkan Alfa. Namun tidak di Lhasa, terlalu
banyak Savara. Maka berangkatlah, Kalden Sakya, Alfa, Norbu, Nicky dan
Pemba-la. Sampai di desa Norbu, Kalden menyuruh Alfa untuk berangkat berdua,
dan terjadi konflik batin Alfa, teringat tentang hal Togu Urat. Alfa takut Kalden
Sakya adalah Savara. Maka Alfa mengajak Pemba-la.
Sampai
di jembatan yang rapuh, Pemba-la membuat kepercayaan Alfa menghilang pada
Kalden. Dan Pemba-la mengajak untuk menyeberangi jembatan dan menyuruh Alfa
meninggalkan Kalden. Dan saat itu. Pemba-la menusuk pisau ke dada Alfa, namun
tidak kena. Alfa langsung sadar, Pemba-la Savara, Kalden menolong Alfa dan
Pemba-la jatuh ke sungai di bawah jembatan dengan ketinggian yang dapat
membunuh siapapun yang berani loncat.
Alfa panik dan menjelaskan, Sarvara tidak pernah bisa mati. (*Clue lagi nih)
Sampai
di pondok Alfa yang kaget melihat ada Nicky, dan sedikit konflik. Agak ribet
menurut saya. Pun memulai tertidur, dengan berbekal mantra yang Alfa baca di
buku Mulam Bardo. Alfa kembali ke Asko. Dan disana, Alfa masuk ke dalam
lingkaran yang melayang di udara, kandi Alfa.
Alfa
pun akhirnya menyadari siapa ia sebenarnya. Ia sudah mengunduh semua informasi.
Ternyata lingkaran melayang itu adalah gelombang dan Alfa adalah lingkaran itu
dalam wujud Manusia.
Yang
paling shocking lagi. Saat Alfa berhadapan dengan Bintang Jatuh. Alfa bertanya
ngapain Bintang Jatuh di sini, karena yang mendesain Asko adalah Alfa. WHAATTT!
Alfa arsitek dari Asko. Dan ia akan menemukan kelima temannya. Gugus
Oktahedral.
Ini
yang bikin saya berpikir. Kenapa Bintang Jatuh terusir. Sang Gugus sebelumnya.
Dan
pada ending Gelombang yang makin mengejutkan, saat Alfa terbang ke Jakarta.
Salah satu penumpang yang duduknya di sebelah Alfa telat datang. Dan
memperkenalkan diri, ia bernama Kell. Apalagi Alfa merasakan denyut yang
memberinya alarm, ada Infiltrant, Savara atau Harbinger di pesawat yang ia
tumpangi.
JRENG!
Sungguh
cerita Gelombang memang sangat Mind-Blowing. Dee mengembangkan lagi dunia
Supernova. Banyak istilah baru yang dibuka di Gelombang, seperti Sarvara,
Infiltrant, Harbinger. Dee memang bisak ajah! Bikin saya penasaran!
Prediksi
saya:
Gio
adalah salah satu Harbinger. (*Ya iyalah semua juga udah tahu) Dari 6 orang.
Bodhi, Elektra, Zarah, Alfa, Gio dan satu lagi spekulasi saya adalah Ferre. Karena
dia Ksatria.
Kell
bisa berarti dua hal. Infiltrant atau Sarvara. Tetapi saya lebih yakin adalah
Sarvara. Ingat kata-kata Amaru dan Kalden tentang musuh yang tepat. Setiap
Harbinger memiliki Sarvara yang tepat. Dan Kell pernah mati kena ranjau. Kenapa
Kell, Dee sepertinya ingin di Intelegensi Embun Pagi, pembaca akan terluka
hatinya, sebab Dee membuat pertarungan besar antar karakter yang tadinya saling
mengasihi, memercayai dan mencintai.Menjadi musuh mereka.
Gambarannya
begini:
Kell
adalah Sarvara untuk Bodhi.
Ishtar
adalah Sarvara untuk Alfa.
Mpret
kemungkinan Sarvara Elektra.
Firas
adalah Sarvara untuk Zarah
Diva
adalah Sarvara untuk Ferre dan Gio. Salah satu dari Ferre atau Gio akan mati.
Gio kelihatannya, karena lebih dramatik, pembaca cewek juga tahu Gio kece badai
dari muka sampai kaki.
Masih spekulasi lain. Surat untuk Akar dan Partikel itu yang bikin Diva, untuk memancing semua masuk ke Asko dan pertarungannya di Asko yang baru ciptaan Alfa.
Pertanyaan
saya, ketika Akar, Petir, Partikel dan Gelombang sudah saling bertemu, termasuk Gio dan Ferre. Lalu mereka masuk ke
Asko. Terus apa arti Matahari Kelima akan terbenam, apakah ada bencana besar? Melihat
timeline yang ada di Novel Supernova, Spekulasi saya apakah ini ada hubungannya dengan tsunami di
Aceh?
Diva
sang Gugus Pertama, Bintang Jatuh? Mereka mengumpulkan para Harbinger untuk
apa?
Apalagi
di Gelombang, Alfa bertanya kenapa Bintang Jatuh ada di sini, Di Asko? Karena Alfa tidak percaya pada
Bintang Jatuh. Lalu mereka berdua menghilang.
Saya
merasa, nanti Supernova Intelegensi Embun Pagi, bakal twist ending. Spekulasi
saya seperti Komik RG Veda Clamp, (*saya lupa-lupa ingat baca tahun 2001 waktu itu dan komiknya hilang dipinjem temen yang juga menghilang entah di mana)
Tentang si kecil Ashura yang dibuang ke Kekkai dan ditemukan oleh Yasha, mereka mencari
tahu tentang Gugus 7 Bintang dan mengumpulkan mereka untuk melawan Raja yang
menguasai langit dan dunia. Tetapi sebenarnya, saat Gugus berkumpul dan hendak
melawan. Ashura membunuh semua Gugus untuk diambil kekuatannya dan menjadi
Ashura. Ternyata Raja Langit dan Dunia itu pun kekasih dari Ayah Ashura. Dan memohon
agar membunuh semua Ashura agar tidak terjadi takdir Ashura. Membinasakan semua
Klan. tetapi raja langit juga mati. dan Ashura hanya bisa takluk oleh Yasha, yang selalu ada disampingnya setiap saat. (*kalo nggak salah)
Ruang
spekulasi Grand Finale Supernova makin membesar. Dee memang bikin saya gregetan, dan ia berusaha membuat cerita tidak tertebak.
Sebelum saya tutup curcolan ini, saya menyadari satu hal. Banyak pembaca di luar sana selain saya banyak berharap, Supernova Gelombang harusnya begini dan ini. Namun akhirnya saya ngeh: Dee Lestari membuat Supernova tidak untuk mengenyangkan harapan kita. Tapi membuat kita penasaran. Dee sudah merancang konsep ini tahun 2001, DNA-nya sudah ada. Tugas Dee meriset dan menambahkan informasi dalam DNA Supernova yang kemudian merekahkan dalam bentuk adegan.
Namun karya Dee yang Supernova. Termasuk mengubah pandangan saya terhadap Hidup. Saya merasa dulu belum menemukan kata yang tepat, tentang saya yang sejatinya mencari, meretas jalan untuk tahu sebenarnya untuk apa kita di Bumi ini? Lalu Karya Supernova Dee menjadi peta, menjadi informasi, penghiburan, serta menemukan Kata yang tepat untuk diri saya: Pathfinder. Dan saya salah satu Pathfinder, seperti kebanyakan Pathfinder yang di luar sana dan pernah saya temui pada perjumpaan yang tidak terduga.
Satu lagi, saya adalah Pembaca Dee yang juga ter-aDEEksi. Buat fans yang lebih berat, garis keras, dan hardcore, dari saya. Please jangan maksa dan nanya kapan Intelegensi Embun Pagi keluar, itu seperti maksa dan memburu Dee. Biar waktu yang menjodohkan kita. Percaya deh, itu akan Indah pada Waktunya.
Untuk Mbak Dee Lestari, Be Save, Be Healty as always. Selamat berproses kembali. Kami semua menunggu Supernova: Intelegensi Embun Pagi. Dalam gejolak kami masing-masing.
Namaste _/|\_
Nikotopia
Satu lagi, saya adalah Pembaca Dee yang juga ter-aDEEksi. Buat fans yang lebih berat, garis keras, dan hardcore, dari saya. Please jangan maksa dan nanya kapan Intelegensi Embun Pagi keluar, itu seperti maksa dan memburu Dee. Biar waktu yang menjodohkan kita. Percaya deh, itu akan Indah pada Waktunya.
Untuk Mbak Dee Lestari, Be Save, Be Healty as always. Selamat berproses kembali. Kami semua menunggu Supernova: Intelegensi Embun Pagi. Dalam gejolak kami masing-masing.
Namaste _/|\_
Nikotopia
38 comments: