Sebuah Catatan Memory Yang Terlambat Diabadikan Dan Sangat Panjang.
Ingatan, apa itu ingatan? Sebuah
alatkah? Yang berada di dalam otak kita tapi tak tergambarkan, atau sebuah box
atau gudang, atau tempat di mana gundukan semua kenangan, momen yang berlalu,
waktu yang dibekukan, segala hal tentang kehidupan yang berlalu atau mungkin
juga yang belum berlalu, ada di sana.
Dan ini adalah catatan penyambung
catatan 10 Juli 2012 setahun yang lalu.
Ini bukan hobi baru saya, hal ini selalu
saya kerjakan setiap setahun sekali saya ada titik point tanggal di mana saya
akan menuliskan semua sajarah yang berlalu setahun yang lalu, dan menatap masa
depan dengan lebih cerah lagi. Lalu setelah sampai di point save, saya akan
menulis lagi tentang setahun yang lalu.
Ini saya lakukan sejak tahun 2001, saat
saya mengenal kitab suci kreativitas saya, Buku Meniru Kreativitas Tuhan. Di
buku itu sangat penting sekali menulis catatan pagi, setiap bangun tidur kamu
diwajibkan menulis catatan pagi, tentang apapun, tentang spreimu yang basah kau
ompoli, atau tentang suara derit pintu saat adikmu bangun untuk sholat subuh.
Tahun belakangan, saya menuliskannya di
blog, tahun 2009, tahun 2010, 2011, diblog saya yang lama yang gara-gara saya
daftar kan domain gratis co.cc blog saya tahun 2012 hilang entah kemana? sedih,
karena semua data tentang puisi saya dan cerpen saya yang bisa diselamatkan,
sisa catatan itu hilang, shit! Samar sih saya masih bisa ingat semua kejadian
di tahun-tahun, tapi ada beberapa detil yang saya juga tidak ingat. Dan yah
itulah ingatan kita bukan ingatan super-komputer. Kadang jangan percaya pada
ingatan, karena kadang otak kita bisa mereka-reka momen lalu dan disuguhkan
sebagai ingatan. Tapi saya percaya ingatan saya kuat, karena jujur saja saya
masih menyimpan ingatan saya umur 2 tahun, dan itu masih tumbuh subur dalam
otak saya. Usia 2 tahun, penuh hal yang menyakitkan, kadang hal yang
menyakitkan ada yang terbeku abadi, dan kita bisa mengingatnya sepanjang Hidup.
Tapi ada beberapa orang menolak mengingat. Dan untungnya saya type, momen
menyakitkan atau bahagia saya bisa mengingatnya dengan jelas.
Kembali kepada catatan, saya ingin
mengingat perjalanan saya di 10 July 2012 hingga 10 July 2013, yang sialnya
catatan ini dibuat tanggal 1 Agustus, Fak! Telat. Alasannya tentu saja, saya
tidak bisa blogging sepuasnya seperti dulu. Saya bekerja di sebuah Production
House yang sedang berkembang pesat dan deadline yang tiada habis. Jadi waktu
saya untuk bersosialisasi dengan sahabat bisa dikatakan tidak ada, bahkan untuk
keluarga. Yah, jika kamu membaca ini dan kaget, ada loh orang-orang yang
waktunya tersita oleh pekerjaan, bukan karena mereka workaholic, tapi
karena tuntutan. Tuntutan perusahaan, tuntutan perut, Tuntutan Ogah Mati atau
Hidup. Yang menurut saya Fak! banget Tuntutan ini.
Let
me remember, where am i, when i was in 10 July 2012. Saya
tidak bisa mengingat begitu jelas, tetapi yang paling clarity, crystal clear atawa gampang saya ingat adalah, saya sedang
menulis catatan 10 July untuk Blog ini. Dan hari-hari kedepannya saya lupa,
yang masih segar dalam ingatan saya; Pertikaian saya dengan Komunitas
Kepenulisan yang berbasis di Tangerang Kota. (pasti pada membatin, menyebutkan
nama komunitas itu, Hahahaha, ya gitulah, kalian tahu sendiri, keliatannya saya
masih, ups maksud saya selamanya dilabeli atau distickeri kata “Pengkhianat”
& “Iblis” Do I Care? No! *Evil Laugh!)
Lalu bulan July yang ajaib, setelah kami
berdua lepas dari cengkraman Komunitas itu, rekan kerja saya sekarang, Andhika
sedang tertatih-tatih menulis 3 script dalam seminggu! Hebat bener dia! Dan
akhirnya juga itu membawanya bisa mendapatkan Netbook. Sungguh luar biaa
keajaiban, karena saya ingat dulu saat kami ngobrol di teras komunitas itu,
saya tanya pada Andhika, apa yang diidamkan saat ini. Dia dengan mata berbinar,
Laptop. Saat itu saya membantahnya Laptop kegedean mending netbook. Dan ia
dengan lugu mengiyakan. Hati saya berdesir, teringat diri saya yang dulu,
menginginkan sebuah Laptop tapi tidak ada yang membantu saya, hingga saya
tersadar, seharusnya sayalah yang menjadi pahlawan untuk diri saya. Tapi di
saat saya sudah menjadi pahlawan untuk diri saya, pintu kesempatan tertutup.
Dan saya tertatih-tatih untuk menggapai impian. Dan Andhika mengingatkan saya
yang dulu berjuang. Yang paling menggembirakan, semua FTV Andhika tayang di
RCTI. Saya ingat bagaimana murkanya (Mantan) Guru Skenario Andhika di telepon
oleh producer saya. Dan Producer saya me-loud-speaker maki-makinya bahwa
Andhika penulis skenario paling jelek, Ya-Ya-Ya... lo saat itu lagi marah,
emosi pastilah membuat ego lo segede tetek lo! Ups segede gunung maksud gue.
tapi lihat, kok semua ide cerita Andhika 3 tembus bersamaan dan Seminggu
dikejar kelar. Bukankah itu menamparmu? Belum menampar yah, oke... keep on reading this.
Perjalanan terus berlanjut, seiring saya
yang mencoba mendinginkan diri setelah keluar dari komunitas itu, isu-isu, info
yang menurut saya mencoba membuat saya tertekan, meski hanya sekali dan setelah
itu saya tidak mau mendengar isu atau info apapun tentang komunitas itu. Bulan
demi bulan saya lalui, di bulan Mei 2012, Andhika bergabung bekerja dengan saya
di bawah payung yang sama. Menjadi asisten saya. Menggembirakan kami merayakan
hal itu dengan membeli sepaket Mc-Donald yang murah dan menonton FTV saya yang
tayang di SCTV “Bukan Siswi Biasa” itu hanya sebentar, karena perjalanan saya
lepas benar-benar lepas dari berita, isu ataupun teman yang berusah memperbaiki
keadaan saya dan Andhika dengan Komunitas itu membuat kami terus menguatkan.
Bahkan saya menginbox seorang motivator yang pernah masuk kick andy, agar tidak
usah berteman dengan saya. Karena jika berteman dengan saya akan dipanggil
pengikut iblis. Dia malah mau terus akrab. Tapi saya diam-diam memilih
meninggalkannya, saya tidak mau jalan hebat orang ini malah susah gara-gara
saya. Dan saya dengan dia hanya sebatas teman biasa sekarang, bahkan tidak lagi
sapa di FB atau Twitt seperti biasanya. Karena saya memilih menjauh agar dia
dan si founder bisa akrab. Tanpa terusik saya.
Yang paling tidak saya sangka adalah,
salah satu anak dari Komunitas itu sepertinya menjadi admin dari Group di FB
Komunitas itu, inbox di FB saya bahwa dia membutuhkan uang, sebanyak 600ribu.
Wah saya dan Andhika saat itu pun kepepet tidak punya uang. Uang skenario belum
turun dan uang gaji kami menipis, dan saya anti membongkar uang tabungan saya.
Tapi karena alasan Ayahnya sakit atau apa, saya luluh (or its called my stupidity), karena saya tidak ada masalah with her. Andhika juga meyakinkan saya
bahwa dia anaknya baik, saya pun terbuka dengannya. So saya dan Andhika ijin
keluar kantor dengan beralasan mencari makan, dan makan diluar. Lalu kami
mencari atm terdekat, tapi tidak ada, terpaksa kami pergi ke Duri Kepa disana
saya ingat ada atm bank saya. Sampai kita harus antri Busway, tapi Demi
membantu seorang teman (palsu). Selesainya kami kembali dengan perasaan
sumringah, kami menolong teman, juga semoga janjinya yang mengatakan akan
dikembalikan bulan depan, membuat saya merasa tentram, karena saya hanya bisa
mengirimkan setengahnya kurang dari yang dia butuhkan. Apalagi itu uang
tabungan saya, demi teman, nggak apa-apa bongkar sekali, besok nggak boleh,
batin saya.
Karena anak ini sangat bisa di percaya
apalagi melihat kinerjanya yang bagus saat di komunitas itu. Hingga kami
bertemu lagi di acara Dewi Lestari Book Signing (jangan kaget, biasa aja kalau
sudah bisa nebak orangnya, hahaha) di sana kami bersenang-senang dan saat ada
buku diskonan saya membeli, dan dia meminjam uang kembali untuk membeli buku
diskonan juga. Saya tanpa curiga pun segera membayar buku saya dan bukunya.
Lalu karena kami lapar, uang saya tinggal sedikit saya bilang kita pete-pete,
dan dia bilang memakai uang saya dulu. Oke saya masih santai tidak curiga. Kami
makan membicarakan founder komunitas itu, dia bercerta banyak kalau saya
digoblok-goblokan oleh para Founder Komunitas itu, lah saya balik mengobloki mereka, hak hidup saya mau keluar dari
komunitas, Anak ini dengan pede berkata bahwa foundernya tidak becus ngurus
anak yang sering memberantaki buku, saya membalas ya udah sih kalo anak urusan
mereka, yang nggak saya setuju adalah cara Founder itu tidak bisa menghargai
teman, dia bilang saya adalah sahabat. Dan itu membuat saya muak. Makanya saya
menjauh perlahan lalu kabur sambil narik Dhika keluar. Anak itu tertawa, dan
bilang sangat gemedhe bahwa apa sih komunitas begitu saja! Lihat nih habis ini
gue mau ke jepang! Wah saya Cuma bisa kagum dia ke jepang. Lalu dia juga
mengatakan bahwa dia dan pacarnya bisa membiayai perkembangan komunitas itu.
butuh dana berapa. Waahhh saya cuma bisa ketawa kalau yang ini. Lalu kami
pulang.
Bulan oktober kalau tidak salah adalah
kemujuran saya dan Andhika. Ini kali pertama kami menulis Bioskop Indonesia di
Trans TV. Saya bangga sekali, karena shoot dari FTV ini seperti film, dan tentu
saja citarasa Bioskop Indonesia Trans TV, cita rasa film. Judul pertama adalah
Hantu Jomblo, karena kali pertama, kami menulis tidak seperti yang diinginkan
Editor Trans TV, ini memang kali pertama jadi kami belajar keras. Sampai saya
demam dan Andhika membelikan saya makan, saya merevisi skenario itu. lalu
tuntas! Munculah Bioskop Indonesia Pertama dari PH yang saya naungi. Jomblo
Gudang Kosong. Dan ternyata salah satu pemeran utamanya, mantan dari seseorang
yang saya taksir, hingga akhirnya saya bisa melepaskan bayang-bayangnya. Such a small world eh... saat
skenario-mu dimainkan oleh mantan orang yang kamu taksir.
Bulan demi bulan karya kami keluar
terus, Cantik-Cantik Bau Ayam, yang paling best-seller karena saat itu tayang
jam 8 malam dan lawannya adalah tinju, kami mendapat rating sangat lumayan.
Belum pernah FTV saingan dengan tinju dan FTV-mu mendapat share lumayan sekali.
Yes! Kami berprestasi, tapi di balik kesenangan itu, saya menagih uang saya yang
dijanjikan si Anak Admin Group Komunitas itu, yang sangat tidak saya suka
adalah orang yang sudah janji tapi tidak ditepati. Ini uang, hal riskan, dan
saya sebenarnya mending nggak usah minjemin dan dibilang pelit oleh teman,
daripada ujungnya nanti sudah saya pinjemin uang kita tidak berteman lagi
karena masalah uang. Saya masih percaya dia, hingga saya mencoba menagih lagi
karena sudah lama, dia seenak jidatnya menyuruh saya mengambil uangnya di
gelora olah raga mana gitu yang jauhnya pol dari rumah saya! Saya langsung
emosi, dan curhat pada Dhika, nie orang udah mulai nggak beres! Masa dia yang
ngutang gue disuruh ambil uangnya Dhik. Dhika bingung dengan perubahan Anak
ini. Saya sampai malas mendengar cerita Dhika tentang Anak itu. Pun saya
tidak menagihnya hingga setahun. Karena saya ilfil. Saya hanya fokus dengan
pekerjaan saya yang menelurkan banyak Skenario untuk Bioskop Indonesia.
Lalu berita menyenangkan lagi, saya dan
Andhika dipercaya menulis Layar Lebar Anak-Anak. Petualangan Lollypop dan baru
saja kemarin Tanggal 11 July 2013 rilis di XXI Seluruh Bioskop Di Indonesia.
Saya dan Andhika bangga, dengan ini saya dan Andhika sudah bisa tembus bioskop
dan kami berjanji jangan hanya satu, harus banyak. Saya punya janji, kalau saya
belum sempet nulis novel, saya akan menulis Layar lebar untuk menampar
orang-orang yang menjatuhkan saya, orang-orang yang bikin saya menelan pil
pahit, dan ini buktinya, Layar Lebar saya, terutama orang-orang munafik yang
mengatakan Skenario saya sampah, murahan dan jelek. Yah sekarang bukti aja deh,
kalian bisa tembus kayak saya nggak. Kalian penilaiannya terlalu jauh sih,
maunya sekeren Film Joko Anwar, terus mana film kalian yang sekeren Joko Anwar.
Nggak ada gaungnya hingga sekarang. Cucian de lo!
Lalu Tuhan begitu baik, saya diakrabkan
lagi oleh seorang perempuan yang sekarang sudah menjadi entahlah kakak
perempuan saya tepatnya. Karena rasa kepeduliannya pada saya dan Andhika,
timbulah rasa sayang yang luar biasa, namanya Mbak Kunti. Dulu kami bertemu di
Rumah Vannessa dalam acara Komunitas itu. Tapi saya belum akrab. Lewat Acara
Teng-Teng Crit, saya makin akrab dan sayang padanya. Saya nggak mau dia
dikatain Kunti-Lanak! Karena saat kali pertama ketemu dan dia menyebutkan nama!
Gilak, batin saya, namanya keren amat. Saya hanya bisa diam tidak mau
memberitahukan arti namanya, meski saya yakin Mbak Kunti sudah menyadarinya.
Hingga Mbak Sanie B. Kuncoro lantang mengucapkan kekaguman akan nama Kunti.
Ibuk’e Pandowo, yaaaah Mbak Sanie menguak rahasia itu. Yah jika kalian tahu
nama Kunti lebih purba dari KUNTILANAK yang lucunya kalian takuti sebagai hantu
Indonesia. Pernah suatu malam aku mengucapkan hal seperti kaul-ku padanya,
Bahwa barang siapa yang mengejek namanya, Kuntil atau Kuntilanak, atas dasar
bercanda yah, bukan pengen tahu, buat saya mereka orang-orang bego yang nggak
tahu artinya, orang yang kasihannya pengetahuan dan wawasannya jongkok.
Jauh-jauh dari gue! jijik gue deket sama orang bego kayak lo!
Lalu yang paling bikin ilfil, Andhika
mengadu pada saya kalau Anak Admin itu BB-nya ilang beli baru, lalu bisa nonton
konser dan traveling kemana-mana, *Andhika sebut namanya Anak Admin itu* Parah!
Ujar Andhika. Saya saat itu benar-benar eneg, karena selesai meeting dengan
Trans beban berat yang dipanggul terlalu berat. Saya pun segera menulis di Wall
Anak Admin bersangkutan itu, dengan kata sangat halus, bahwa saya menghapus
beban hati saya yang menunggu janjinya mengembalikan uang saya. Jadi saya
bilang padanya nggak usah balikin, itu-nya. Saya tidak menulis di Wall-nya
HUTANG! (Gobloknya saya masih punya hati untuk orang brengsek seperti ini) dan
lagi juga bukan masalah uangnya, tapi dia pintar sekali mengumbar janji, iya
bulan depan, besok, ambil ajah di GOR, besok yah. Benar-benar! Wake up! Lo
pengen gaya hidup lo sekelas Tamara Blezensky tapi dengan ngutang? Your Face
its Too Far! Why Dont You Go To The Sea!
Puas banget sudah Wall dia, dan yah saya
delete dia dari Sosmed Lingkaran Saya. Bahkan semua anak-anak dari komunitas
itu beberapa saya delete terutama orang yang GOBLOKNYA, Pas saya Update Status
Masalah Penulis Novel dengan Kata KONTOL dia menuduh saya masih benci sama
Komunitas itu. Maaf yah, semenjak ini Adminnya ngutang, saya sudah DELETE
kalian semua dari Hidup saya! Soalnya nggak bebas jadi diri saya sendiri kalau
kenal kalian.
Sampai pernah suatu hari saya berdoa
Tuhan tunjukkan kalau saya benar, saya diposisi benar bukan yang dilabeli
Pengkhianat dan Iblis, saya minta diberi permainan spekulasi yang dahsyat. Dan
itu terjadi kemarin. Salah satu scriptwriter senior yang saya kenal mengirimkan
sinopsis dengan judul bagus sekali, lalu saya revisi sedikit dan tembus di slah
satu televisi tempat saya sering menulis script. Saat pengerjaan saya memantau
Senior saya, dan ternyata hasil yang diberikan skenario itu sangat parah.
Ketika TM saya bertanya apa Bapak pake Co-Writer, dan dia menyebutkan Nama dari
Founder Komunitas itu, JEDER! Saya dan Andhika terbahak, ternyata emang kita
tidak bisa lepas yah dari Komunitas itu. Sampai akhirnya saya bilang pada
Senior saya, jangan pakai dia lagi, Skenarionya kampung nggak sekelas bapak
yang bagus di Trans! Dalam hati semoga Senior saya menyampaikan kata-kata saya
biar mencret sekalian, karena apa? Dia selalu memamerkan bahwa dia sudah
menulis ratusan skenario! Dan di semua televisi! Tapi nulis satu skenario untuk
Trans aja nggak becus! Akhirnya doa saya terwujud, tinggal satu doa lagi. Saya
menunggu hari itu. hari dimana ada deeehhhh.... we’ll see, karena kebenaran
sudah terkuak satu, bahwa mereka Cuma OMDO tapi menulis satu saja PAYAH. Dan
salah satu editor terpaksa mem-blacklist senior saya. Nota bene gara-gara
co-writernya yang goblok!
Dan yang paling saya sebelin adalah,
Bulan July 2013 tidak sebagus tahun lalu. Terjadi lempar kericuhan antara
Presiden Indonesia dengan Ormas Pembela Agama. Saya sungguh muak! Jijik banget,
Indonesia ini BHINEKA TUNGGAL IKA, tolong deh, jangan jadi bangsa yang
berpikiran sempit. Kita majukan Indonesia! Berita bagusnya, WAGUB Jakarta
langsung menohok mengatakan kalau sudah dapat uang dari jual Agama jangan sok
mengatur atau apa gitu saya baca di situs online. Saya langsung coment MAJU PAK
AHOK! Ayo kita jadikan Indonesia bersih. Kembali ke Masa Kejayaan Indonesia.
Dan yang paling menyedihkan dari tahun
ini, 4 lomba besar Novel saya gagal ikut. Karena deadline pekerjaan yang ketat
dan novel-novel yang baru jadi setengah terbengkalai. Untuk saya teruskan nanti
dulu, karena pekerjaan menuntut.
Yang menyenangkan, salah satu teman pena
dan masuk dalam lingkaran saya Marina Herlambang TKW cerdas yang pulang untuk
menyembuhkan diri. Saya bahagia sekali bisa kenal dan menyemangati dia menulis
novel. Selamat Pulang Ke Tanah Air Marina. Mari kita cari kerja disini saja.
Ibu Pertiwi senantiasa menanti kita.
Banyak hal yang terjadi, hingga saya di
tanggal 1 Agustus 2013, sekarang di pagi hari pukul 3:04WIB dan MP3 saya
mengalun lagu Bohemian Rhapsody – Queen. Serta perut yang sedikit lapar. Bahkan
sebelumnya saya menonton Warm Bodies yang membuat saya ingin Re-Sign dari
pekerjaan dan pulang ke kampung untuk menyepi dan memilih jadi Pendeta atau
Biksu.
Mungkin isi catatan ini lebih kayak
kekesalan saya, kebusukan saya, tapi dengan hal saya menuliskan ini, saya
membuang kebusukan itu, apalagi juga menghancurkan hal-hal negatif.
Masa Depan terus menanti Saya, dengan
kabut yang menutupi, entah di depan sana jurang atau kolam renang. Kita tidak
pernah tahu, apa yang terjadi dengan Hidup kita di depan. Tugas saya hanya
menjalaninya, positif dan bijak. Saya masih ingin berguna untuk keluarga,
sahabat, dan orang-orang yang mendukung saya. Saya masih ingin menjadi
Universalist dan menelurkan karya yang bisa membuat orang tergugah.
Dan yang pasti, saya harus mengurangi
volume sex saya. Duh saya selalu sange tingkat tinggi! Dan itu tidak membuat
saya fokus dengan hal yang saya inginkan. Semoga tahun ini tanggal 1 Agustu
2013 saya menjalani dengan positif hingga ketemu di 10 July 2014.
Masih misteri apakah akan bersingungan jalan kita. Sebelum saya selesaikan
semua ini, ada satu hal lagi. Waktu Kita Di Dunia Sedikit. Mari Menikmati
HIDUP. SEHIDUP-HIDUPNYA.
Namaste
Nikotopia
0 comments: