Ordinary Words in Crazy World
Malam dengan
deadline padat mendadak saya teringat kata-kata seseorang; bahwa kalau semua orang
yang bekerja itu, harus dihambat, agar mereka tidak kaya. Kalau tidak dihambat,
pasti semua orang kaya?
Hah? Saya
hanya bisa tertegun, memang menjadi Kaya nggak boleh yah? Kaya apa dulu nih? Bagi
saya menjadi kaya banyak defiisinya, kaya uang? Kaya spiritualitas,
intelektualitas, dll.
Namun saya
bisa menebak kaya disini tentu saja mengarah ke ‘Uang’ apalagi background
pekerjaan saya yang bergiat di industri Entertainment.
Saya
pun curcol pada kakak perempuan saya dan beliau mengatakan, memang banyak orang
dengan mental seperti itu, seolah tidak mau disaingi.
Ow, benarkah?
Di satu
sisi pekerjaan memang selalu memiliki hambatan, tetapi yang namanya pekerjaan,
dan kita bekerja dalam perusahaan ya tentu saja hambatan itu bagian dari
pekerjaan yang harus kita uraikan agar bisa selesai job desk kita per harinya.
Tetapi jika
karyawan lebih kaya dari pimpinannya masa nggak boleh? Masa pimpinan menghambat
segala macam cara agar bawahannya tetap di posisi yang sama?
What the?
Kenapa harus
sih seperti ini. Apa salahnya karyawan kecil menjadi kaya. Apa salahnya jika
karyawan yang digaji kecil, dan memiliki usaha di luar dan berhasil apalagi
sukses, tapi masih bekerja di dunia yang ia Passionkan, tidak boleh kaya. Dengan
penekanan dari gaji dan banyak lain hal. Contoh Kongkretnya, Jika Karyawan memiliki Iphone 5 dan Pimpinan tidak, memang salah?
Saya cuma
bingung kenapa harus seperti ini. Alangkah lebih baik bekerja dengan jujur dan
dengan hati?Tidak menggerundel di belakang dan saling mencecar. Saya dengar begitulah bekerja di sebuah perusahaan, saling menjatuhkan dan mencecar di belakang dan itu biasa. What a Fuck World.
Alangkah
lebih baiknya jika tehknik tawar-menawar suatu jasa pada seseorang di lakukan
dengan tegas, baik dan bersih. Tanpa manipulatif, dan mendapatkan keuntungan yang sama-sama
diuntungkan.
Tapi hingga
sekarang saya hanya bisa termangu. Buat saya; Kaya spiritual, Hidup yang
bermakna dan Kesehatan itulah yang membuat saya benar-benar kaya. Itulah bara bahan bakar
hidup saya, agar saya tetap bertahan di bumi ini, di dunia yang makin kompleks
dan manusia-manusia yang saling sikut menjatuhkan. Saya berpikir dalam akan hal
ini.
Saya ingin
kaya, jika saya dihambat, yaaaa saya lihat situasinya, kalau memang masih saya mau
bertahan dalam satu pekerjaan. Saya bertahan meski dihambat, tetapi jika saya
tidak tahan, saya memilih keluar. Yang tentu saja dengan banyak resiko, luka
dan amarah. Saya yakin.
Maka dari
itu beberapa hari ini saya sedang memikirkan tentang mengambil keputusan besar.
Apakah saya
bertahan di atas perahu ini, atau saya memilih menyemplung ke laut dan berenang
menjauh.
Semua kembali
ke saya. Namun mendadak, Kata-kata itu terus terngiang di kepala saya.
Kalau nggak
dihambat, pasti semua orang kaya. what the Fuck!
Nikotopia, 27 Agustus 2013
0 comments: